
SAMPANG – Upaya mendorong percepatan pembangunan di tingkat desa terus dilakukan oleh Persaudaraan Abadi Sampang (PAS) Kecamatan Banyuates. Salah satu langkah konkret adalah menjalin kemitraan strategis dengan Media Center Sampang (MCS), yang ditandai dengan penandatanganan MoU pada Sabtu pagi (6/9/2025).
Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan branding desa-desa di Kecamatan Banyuates agar mampu bersaing dan berkembang di berbagai sektor. Ketua PAS Banyuates, H. Sahrawi, SE, menyampaikan bahwa hingga saat ini, 16 dari 20 desa di wilayahnya telah menyatakan siap bekerja sama.
“Kami ingin desa-desa ini tidak hanya dikenal, tapi juga tumbuh dan mandiri. MCS kami anggap sebagai mitra yang tepat karena profesional dan berpengalaman,” ungkapnya.
Menurut Sahrawi, keberadaan MCS sebagai lembaga informasi yang dibentuk dan didukung langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Sampang menunjukkan kredibilitas dan integritasnya. Terlebih, ketuanya, Fathor Rahman, merupakan jurnalis senior yang juga menjabat sebagai Ketua PWI Sampang.
Senada disampaikan oleh Holil, mentor Desa Lar-lar. Ia menilai MCS mampu menjadi filter dan pengarah informasi yang jernih, terutama di tengah maraknya oknum wartawan dan LSM yang justru menyesatkan kepala desa dengan niat yang tidak konstruktif.
“Dengan hadirnya MCS, kami berharap ada perubahan pola pikir dari perangkat desa hingga masyarakat agar lebih terbuka, produktif, dan tidak mudah terprovokasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua MCS, Fathor Rahman, S.Sos, menegaskan bahwa MCS hadir bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konkret mendorong pembangunan di tingkat akar rumput.
“Kabupaten Sampang tidak akan maju jika hanya mengandalkan pemerintah daerah. Perlu ada kontribusi nyata dari semua pihak, termasuk dari dunia pers dan organisasi sosial yang beretika dan profesional,” ujar Fathor.
Mamang, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa pihaknya akan aktif membangun citra positif desa-desa di Sampang, baik secara lokal maupun nasional, agar menarik perhatian wisatawan, mitra bisnis, dan calon investor.
“Kami yakin, jika desa punya citra yang baik dan potensi yang diangkat dengan benar, akan membuka jalan menuju kesejahteraan yang lebih cepat,” tutupnya.





